Total Tayangan Halaman

Sabtu, 20 Februari 2016

inikah yang terbaik




      Nama lengkapnya cassandra, tapi teman-temannya lebih suka memanggilnya sandra, katanya lebih simple dan mudah untuk memanggilnya. anak ini memiliki wajah yng cantik, dan lucu. selain itu sandra juga di kenal sebagai anak cerdas dan baik. banyak sekali temannya yang senang apabila bersamanya. tapi semenjak perusahaan ayahnya bangkrut, sandra yang tadinya periang jadi pemurung, ia sedih karena ia harus pindah rumah di pinggir kampung, dan lebih menyedihkan lagi rumah itu amatlah sederhana, tidak seperti rumah mewahnya dulu. sandra yang tentunya merasa sangat kecewa dengan keputusan orang tuanya ini, apalagi jika teman-teman sekelasnya mengetahui bahwa ia telah menjadi anak miskin. ia benar-benar sangat gengsi dengan keadaanya. sandra juga sangat menjauhi pergaulanya dengan teman akrabnya, tentu saja mereka heran dan menganggap sandra yang tiba-tiba menjadi aneh. selain itu sandra juga menjadi jarang ke kantin bia lebihy memilih membaca buku di perpustakaan karena ibu mengurangi jatah uang jajannya, jadi ia terpaksa untuk berhemat uang lebih anehnya lagi sandra yang biasa diantar oleh mobil sekarang selalu menaiki sepeda.
hari ini murid-murid di pulangkan lebih awal di karenakan guru-guru mengadakan rapat sekolah. hal itu membuat anak-anak bersorak gembira, tapi berbeda dengan sandra yang sembari tadi terdiam.
     "sandra kamu kenapa?" kata yalena penasaran.
     "aku tak apa-apa!" jawabku enteng.
     "tapi ko' kamu terlihat kurang sehat?" tanya dengan nada cemas.
     "benar ko' aku tidak apa-apa!" sandra mengernyit.
     "san, dari pada kamu kenapa-napa, mending aku anterin pulang!" yalena mengangkat bahu.
     "enggaklah, aku bisa pulang sendiri, terimakasih!" ujar sandra sedikit panik.
     "enggak apa-apa san, lagian akhir-akhir ini aku jarang mampir ke rumah kamu, masa kamu nolak tawaran aku!"
     "aduh lena lain kali aja, hari ini aku akan kerumah nenek jadi aku harus cepat-cepat pulang." jawab sandra berbohong.
    Di tengah jalan sandra merasa menyesal dengan perbuatanya. ia belum berani untuk mengungkapkan yang sebenarnya kepada sahabatnya. sampai kapan mau begini? masih perlukah untuk menahan gengsi?  tanya sandra dalam hati. ia benar-benar merasa bersalah dengan apa yang telah di buatnya.
seperti hari-hari sebelumnya sandra selalu duduk di depan rumahnya.
     "ada apa denganmu nak?" tanya ibu yang tiba-tiba muncul dari belakang membawa secangkir teh panas kesukaan sandra.
     "bu.... kenapa kita harus menjalani kehidupan seperti ini, kenapa allah memberikan ini semua kepada kita?" geruntu sandra.
     " nak janganlah kau mengeluh, kita seharusnya bersyukur dan belajar untuk menerima kenyataan." kata ibu tersenyum.
     " tapi bu, ini semua tidak adil." celetus sandra yang mulai menangis.
     " sayang...... allah memberikan ini semua karena kita mampu untuk menjalaninya, ingatlah allah memberikan kita ujian sesuai dengan kemampuan setiap hambanya...."
Saat itulah sandra mulai mengerti dan bisa menerima keadaannya.

by : hasna nur azizah   
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar