Total Tayangan Halaman

Minggu, 14 Februari 2016

ku ingin kau kembali....


" ayaaah ....." kataku menundukkan kepala,

       Hamparan bintang tampak lekat di langit, bulan dan bintang tak tertinggal untuk menghiasi suasana malam ini. Malam ini aku sangat bahagia karena esok aku akan pulang, ya... besok aku akan pulang tepatnya satu minggu lagi. Rasanya hari-hari yang aku lewati tampak lebih lama, mungkin ini hanya perasaanku  karena aku sudah terlalu rindu ingin bertemu dengan ayah dan bunda. Tepat sekali, aku mondok, mondok disalah satu pondok pesantren terkenal dan jaraknya lumayan jauh. Aku tinggal di bandung sedangkan aku mondok di jawa timur. Tak terasa aku sudah setengah tahun tak menginjakkan kaki di tanah kelahiranku, rindu memang saat awal masuk  pondok, mungkin aku bisa di bilang setiap hari menangis karena kangen dengan orang tua, oh... tapi jangan salah,  hal itu sudah lumrah ko' di pondok-pondok lain. Bayangkan saja aku harus tinggal dengan orang yang belum pernah aku kenal, jauh dengan orang- orang yang aku sayangi, tapi berawal dari sini aku bisa merasakan apa itu arti kehidupan yang sebenarnya, aku tau apa itu persahabatan yang murni, aku mengerti apa itu kebahagian yang sesungguhnya. Terimakasih ayah dan bunda yang telah merestui aku masuk ke pondok ini.
        Asya ya... itulah nama panggilanku, aku memiliki kedua kaka perempuan ka alda dan ka fabian kedua kakaku sudah kuliah sedangkan aku masih kelas dua sekolah menengah pertama.

  "Asya, ayo cepetan kemasi buku-bukumu, dasar anak rajin jam segini aja kamu masih belajar."Ucap   Zie bernada kesal.
  "Ya.. ampun Zie besok aku ulangan biologi, nilaiku harus bagus dong!"
  "Ia.. aku tau besok ulangan biologi tapi kamu-kan harus menjaga kesehatanmu lihat jam tanganmu,       sekarang sudah terlalu malam kita harus cepat-cepat istirahat."  
  "Oke..anak manis!" Kataku memasukkan buku kedalam tas.
         Akhirnya aku pun bergegas pergi menuju asrama, ku tatap arloji yang melekat di tanganku ternyata sudah pukul 23.45 pantas saja Zie memarahiku karena ini sudah malam.
         Pagi ini cuaca cerah, burung-burung terbang keluar dari sarang, semua santri sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. ada saja santri yang sibuk dengan jadwal piketnya bahkan menggu antrian mandi. ya.. inilah keseharian kita saat pagi di pondok. semua ada kata kebersamaan, yang membuat hari-hari tampak bermakna.
   "Zie...apa kamu liat seragamku?" tanyaku panik.
   "Enggak ko', emang kamu taro mana?" jawab zie ikut panik.
   "Aku taro atas lemari, tapi ko' gak ada ya... gimana nich?"
   "Udah,,, mending kita cari bareng-bareng." kata Zie mencoba untuk menghibur.
         Aku dan Zie bergegas pergi keluar asrama, mencari seragam di rak-rak baju kamar mandi bahkan sampai bertanya-tanya kepada santri yang berlalu lalang kesana kemari. tapi usaha  itu seperti percuma, semua mengatakan tidak tau, kami mencari di rak  tidak ada seragam yang tertera nama Asyan Vatikan, ya ampun di mana seragamku sekarang, kenapa tiba-tiba menghilang.
   "Asyana Vatikan, kau mencari seragammu? oh... pasti kau sangat bingung untuk mencarinya..." tanya seseorang dari balik pintu asrama.

           BERSAMBUNG.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar